Saturday, August 3, 2013

SANTO NIMATULLAH KASSAB (1808-1858)

ORANG KUDUS DARI TANAH ARAB:

Terlahir dengan nama Youssef (Yusuf) Kassab di Hardin (daerah utara Lebanon), Santo Nimatullah merupakan salah satu dari 7 anak hasil perkawinan George Kassab dan Maryam Raad.

Pada masa kecilnya, Youssef belajar di sekolah yang diajar oleh Ordo Maronit Lebanon di Biara Santo Antonius. Setelah lulus, ia sendiri kemudian masuk biara ordo tersebut pada tahun 1828.

Di hari-hari awal kehidupan biaranya, Youssef bekerja menjilid dan merapikan buku-buku milik biara. Setelah mengucapkan kaul kebiaraannya, ia diberi nama baru: "Nimatullah", yang berarti nikmat / berkat dari Allah. Ia lalu diutus ke Biara Santo Siprianus dan Yustina di kota Kfifan, di mana ia melanjutkan belajar filsafat dan teologi.


Romo Nimatullah amat sangat mencintai Kehadiran Nyata Tuhan di dalam Ekaristi; ia menghabiskan waktu siang dan malam berdoa di depan Sakramen Mahakudus, seringkali sampai mengorbankan waktu tidurnya. Romo Nimatullah juga seorang yang rendah hati; ia memegang prinsip bahwa seorang pemimpin harus selalu menjalin relasi yang erat dengan Tuhan supaya dapat melayani sesamanya dengan baik. Beberapa kali Romo Nimatullah menolak kenaikan jabatan dan menolak memiliki asisten pribadi. Ia mendedikasikan dirinya kepada Tuhan demi ordonya dan bagi negerinya, Lebanon.

Saat ia masih hidup, Romo Nimatullah telah melakukan beberapa mukjizat. Pernah satu kali, saat ia mengetahui misdinarnya sedang sakit demam tinggi, ia datang ke rumah misdinar tersebut dan menyuruhnya berdiri. Seketika itu juga demam si anak laki-laki hilang, sehingga ia pun dapat membantu Romo Nimatullah dalam Misa Kudus.

Dalam kesempatan lain, Romo Nimatullah berdoa di depan kotak ransom biara yang berisi bahan makanan untuk para biarawan. Saat itu, kotak tersebut sudah hampir kosong. Setelah ia berdoa, tiba-tiba kotak itu terisi penuh dengan makanan hingga meluap-luap keluar kotak. Rekan-rekan biaranya sangat terkejut, kemudian mereka bersama-sama memuji Allah.

Romo Nimatullah jatuh sakit pada musim dingin tahun 1858, kemudian meninggal pada tanggal 14 Desember tahun yang sama. Pada tahun 1864, kubur Romo Nimatullah dibuka oleh rekan-rekan ordonya untuk dimakamkan ulang, namun mereka terkejut saat mendapati tubuh Romo tersebut tidak membusuk. Jenazah Romo Nimatullah yang tidak membusuk sempat diperlihatkan kepada publik sampai dengan tahun 1927. Setelah itu tubuh tersebut dimakamkan di sebuah kapel kecil.

Proses kanoninasi Romo Nimatullah dimulai oleh Tahta Suci pada tanggal 7 September 1978. Setelah melalui proses panjang selama hampir 26 tahun, Romo Nimatullah Kassab al-Hardini diangkat menjadi santo oleh Paus Yohanes Paulus II pada hari Minggu tanggal 16 Mei 2004.

No comments:

Post a Comment