ORANG KUDUS DARI TANAH ARAB
Youssef dibesarkan dalam keluarga yang saleh, dan sejak kecil ia sudah tertarik dengan kehidupan membiara. Pada tahun 1851 (usia 23 tahun), Youssef masuk biara Ordo Maronit Lebanon di kota Mayfouq, sebelum kemudian dipindahkan ke daerah Jbeil. Di Biara St. Maron di Jbeil inilah Youssef mengucapkan kaul kebiaraannya dan mengambil nama "Charbel", mengikuti Santo Charbel, seorang martir dari Antiokhia. Charbel kemudian belajar filosofi dan teologi di Biara Santo Siprianus dan Yustina di Kfifan; salah satu dosennya adalah Santo Nimatullah Kassab.
Setelah kembali ke Biara St. Maron di Jbeil, Romo Charbel hidup menurut tradisi asketikisme, di mana ia benar-benar menghindari segala bentuk kesenangan duniawi dan hidup tertutup dalam doa dan meditasi. Romo Charbel kemudian diberi izin oleh kepala biara untuk menjadi pertapa (hermit) di Pertapaan Santo Petrus dan Paulus. Ia menghabiskan sisa hidupnya sebagai seorang pertapa soliter hingga wafat karena stroke pada tanggal 24 Desember 1898.
Romo Charbel dimakamkan di Biara St. Maron pada hari Natal tahun yang sama (sehari setelah kematiannya). Pada saat itu, sedang turun hujan salju lebat yang diperkirakan akan menyulitkan pemakamannya. Namun ketika jenazah Romo Charbel dibawa ke pemakaman, hujan salju tiba-tiba berhenti dan cuaca menjadi cerah.
Beberapa bulan kemudian, terlihat sebuah cahaya terang mengelilingi makam Romo Charbel. Rekan-rekan ordonya membuka kubur tersebut untuk menemukan jenazah Romo Charbel masih utuh dan mengalirkan cairan yang tampak seperti darah. Para ahli dan dokter tidak dapat memberikan penjelasan medis atas fenomena mukjizat ini. Pada tahun 1950 dan 1952, kubur Romo Charbel dibuka kembali dan tampaklah jenazahnya masih segar seolah-olah ia hanya sedang tidur saja.
Romo Charbel diangkat sebagai santo oleh Paus Paulus VI pada tanggal 9 Oktober 1977, setelah menerima 3 mukjizat kesembuhan atas Iskandar Naim Obeid, Mariam Awad, dan Suster Maria Abel Kamari.
No comments:
Post a Comment