Saturday, August 3, 2013

Kisah para Kudus


2. St. Rochus (1295-1327) dan Seekor Anjing
St. Rochus lahir di Montpellier, Prancis. Ayahnya adalah gubernur daerah itu. Pada saat kelahirannya, Dilaporkan bahwa St. Rochus ditandai secara ajaib di dadanya dengan sebuah salib merah. Ketika dia berusia 20 tahun, orang tuanya dibunuh. Meskipun dia diwarisi kekayaan dan pemerintahan Montpellier, St. Rochus menolak kekayaan itu dan memberikannya kepada orang-orang miskin. Dia menyerahkan tampuk pemerintahan Montpellier kepada pamannya.
Dia merasakan panggilan batin untuk pergi ke Italia. Menyamar sebagai peziarah miskin, ia berangkat dengan berjalan kaki. Di sepanjang jalan, dia mendapati desa demi desa terjangkit wabah penyakit. Menyadari panggilan yang sebenarnya, St. Rochus berjalan dari desa ke desa, tinggal di setiap desa selama beberapa minggu dan membaktikan dirinya untuk merawat dan menyembuhkan orang-orang yang terjangkit wabah penyakit. St. Rochus tidak pernah takut terjangkit tetapi terus-menerus membantu menyembuhkan setiap orang sakit yang ia temui. Banyak dari orang-orang desa sembuh. St. Rochus juga membantu menyembuhkan hewan ternak dan  hewan-hewan lainnya.

Setelah beberapa tahun, St. Rochus akhirnya terjangkit penyakit juga. Tidak ingin menjadi beban masyarakat, St. Rochus mengundurkan diri ke sebuah hutan yang berada di luar sebuah desa bernama Piacenza dan menunggu sampai ajal menjemputnya. Saat ia tengah berbaring dalam keadaan sekarat, seekor anjing kemudian muncul, berbaring di sampingnya dan menjilati luka-lukanya. Anjing itu secara berkala menghilang dan kembali ke sana sambil membawa sepotong makanan yang ia kumpulkan dari sekitar Piacenza. Meskipun anjing itu sendiri kurus karena kelaparan, anjing itu selalu menaruh makanan dengan pelan di dada St. Rochus untuk dimakan. St. Rochus pulih dan ditemukan oleh pemilik anjing tersebut, seorang bangsawan bernama Gothard, yang kemudian membawa St. Rochus ke tempat penampungan. St. Rochus kemudian melanjutkan karyanya menyembuhkan orang-orang di desa yang terkena wabah penyakit.

St. Rochus kembali ke kotanya. Montpellier, sambil tetap menggunakan pakaian peziarahnya dan secara fisik badannya berubah sehingga tidak dikenal. Pamannya mengira ia adalah mata-mata lalu memasukkan St. Rochus ke penjara dan beberapa hari kemudian ia meninggal. Salib merah di dadanya dan beberapa dokumen yang ditemukan membantu orang-orang mengenali bahwa ia adalah St. Rochus. Ia diberikan pemakaman publik yang layak dan mujizat-mujizat terjadi setelah ia meninggal.

1 comment:

  1. Gereja memperingati Santo Rochus setiap tanggal berapa dan bulan apa???

    ReplyDelete