Thursday, August 8, 2013

Antara Argentina dan chile

Foto: Mungkin ada beberapa yang tau kalau gambar ini adalah Patung Kristus dari Andes, kisah nyata di bawah ini berhubungan dengan per-DAMAI-an dan latar belakang pembuatannya.

Antara Argentina dan Chile tidak pernah terjadi perang. 

Tapi pada tahun 1899, terjadi persengketaan perbatasan yang bisa memuncak ke perang terbuka. Pada Paska di tahun 1900, kedua angkatan perang dari kedua negara sudah mengambil posisi untuk saling menyerang dan perang sudah hampir tak terhindarkan.

Selama Trihari Suci, Monsinyur Bonaventura, Uskup Buenos Aires - Argentina, menyerukan perdamaian dalam homili2nya. Berita tentang kotbah perdamaian itu diteruskan ke seorang Uskup di Chile. perlahan-lahan, kotbah perdamaian itu menjalar, dan kedua pemerintahan negara itu dipaksa oleh rakyatnya untuk menyerahkan sengketa itu kepada Raja Edward VII dari Inggris sebagai penengah.

Akhirnya kedua pemerintahan menanda-tangani persetujuan dan sejak itu semua senapan di sepanjang perbatasan menjadi tidak berguna lagi, semuanya kemudian dibawa ke Buenos Aires, dicairkan dan dicetak menjadi patung Yesus, yang sekarang kita kenal sebagai "Kristus dari Andes" dengan tangan kanan memberi berkat dan tangan kiri memegang salib.

Akhirnya diputuskan bahwa patung besar itu akan dibawa naik ke pegunungan setinggi 13.000 kaki di perbatasan. Patung tersebut diangkut oleh kereta-kereta yang ditarik oleh bagal. Dan pada bagian pendakian yang curam, patung tsb ditarik dengan tali oleh para serdadu dan pelaut.

Pada tanggal 13 Maret 1904, patung itu ditegakkan dan masih berdiri sampai sekarang.

Di salah satu dasar dari patung itu tertulis:
"Pegunungan ini sendiri akan runtuh dan menjadi abu sebelum rakyat Chile dan Argentina melupakan perjanjian suci yang mereka ucapkan dalam sumpah di kaki Kristus."

Pada sisi lain tertulis teks dari Efesus 2:14:
"Karena Dia-lah damai sejahtera kita, yang telah mempoersatukan kedua pihak."
+++

Setelah beberapa waktu masih ada cerita pendek tentang gerutuan dari pihak Chile karena patung itu menghadap ke arah negara Argentina dan membelakangi Chile. Beberapa orang Chile yang cinta damai berkata, 

"Itu tidak apa-apa. Kristus perlu mengawasi pihak Argentina." -Christian Notes
===

"Quæ communiter possidentur communiter negliguntur."--"Sesuatu yang dimiliki bersama, biasanya diabaikan."

[In Cruce Salus, Pada Salib Ada Keselamatan. De Imitatione Christi, II, 2, 2]Antara Argentina dan Chile tidak pernah terjadi perang.

Tapi pada tahun 1899, terjadi persengketaan perbatasan yang bisa memuncak ke perang terbuka. Pada Paska di tahun 1900, kedua angkatan perang dari kedua negara sudah mengambil posisi untuk saling menyerang dan perang sudah hampir tak terhindarkan.

Selama Trihari Suci, Monsinyur Bonaventura, Uskup Buenos Aires - Argentina, menyerukan perdamaian dalam homili2nya. Berita tentang kotbah perdamaian itu diteruskan ke seorang Uskup di Chile. perlahan-lahan, kotbah perdamaian itu menjalar, dan kedua pemerintahan negara itu dipaksa oleh rakyatnya untuk menyerahkan sengketa itu kepada Raja Edward VII dari Inggris sebagai penengah.

Akhirnya kedua pemerintahan menanda-tangani persetujuan dan sejak itu semua senapan di sepanjang perbatasan menjadi tidak berguna lagi, semuanya kemudian dibawa ke Buenos Aires, dicairkan dan dicetak menjadi patung Yesus, yang sekarang kita kenal sebagai "Kristus dari Andes" dengan tangan kanan memberi berkat dan tangan kiri memegang salib.

Akhirnya diputuskan bahwa patung besar itu akan dibawa naik ke pegunungan setinggi 13.000 kaki di perbatasan. Patung tersebut diangkut oleh kereta-kereta yang ditarik oleh bagal. Dan pada bagian pendakian yang curam, patung tsb ditarik dengan tali oleh para serdadu dan pelaut.

Pada tanggal 13 Maret 1904, patung itu ditegakkan dan masih berdiri sampai sekarang.

Di salah satu dasar dari patung itu tertulis:
"Pegunungan ini sendiri akan runtuh dan menjadi abu sebelum rakyat Chile dan Argentina melupakan perjanjian suci yang mereka ucapkan dalam sumpah di kaki Kristus."

Pada sisi lain tertulis teks dari Efesus 2:14:
"Karena Dia-lah damai sejahtera kita, yang telah mempoersatukan kedua pihak."
+++

Setelah beberapa waktu masih ada cerita pendek tentang gerutuan dari pihak Chile karena patung itu menghadap ke arah negara Argentina dan membelakangi Chile. Beberapa orang Chile yang cinta damai berkata,

"Itu tidak apa-apa. Kristus perlu mengawasi pihak Argentina." -Christian Notes
==
=

No comments:

Post a Comment