Saturday, August 3, 2013

Mengenal Santo Kristoforus.


Ada beragam legenda seputar hidupnya. 
Yang paling populer adalah bahwa ia seorang bertubuh raksana, putera seorang raja kafir yang menikah dengan seorang perempuan Kristen yang berdoa kepada Bunda Maria memohon anugerah seorang anak. 
Semula Kristoforus bernama “Offerus”; Pekerjaanya membopong orang menyeberangi sungai. (Sumber lain mengatakan bahwa ia bernama “Reprobus” sebelum dibaptis)
Nama Kristoforus berarti “Pembawa Kristus”. Ia adalah santo pelindung mereka yang bepergian, teristimewa mereka yang mengendarai mobil. Popularitasnya semakin meningkat pada Abad Pertengahan. Namun demikian, bukti menegaskan adanya devosi yang tersebar luas bahkan sebelum masa ini. St Remigius dari Rheims dimakamkan pada tahun 532 dalam sebuah gereja yang dipersembahkan kepada St Kristoforus; Paus St Gregorius Agung (wafat tahun 604) menyebutkan dalam surat-suratnya adanya sebuah biara yang dipersembahkan kepada St Kristoforus; dan Brevir Mozarabic dan Missale St Isidore dari Seville (wafat tahun 636) memiliki sebuah ofisi khusus yang dipersembahkan kepadanya.


St Kristoforus teristimewa dihormati di Jerman Selatan, Austria dan Italia Utara (yang adalah bagian dari Kekaisaran Austria hingga sesudah Perang Dunia I) sebab ia termasuk seorang dari “Empatbelas Penolong Kudus,” yakni sekelompok santa dan santo yang dimohon bantuan doanya sejak abad keduabelas di wilayah-wilayah tersebut dan yang dihormati pada tanggal 8 Agustus. Keempatbelas Penolong Kudus itu adalah: St Dionisius dari Paris (sakit kepala dan rabies), St Erasmus atau Elmo (sakit perut dan kram), St Blasius (penyakit-penyakit tenggorokan), St Barbara (kilat, api, ledakan, kematian yang tiba-tiba dan tanpa persiapan), St Margareta (godaan nafsu dan kehamilan), St Katarina dari Alexandria (filsuf dan murid, serta tukang roda), St Georgius (para prajurit), St Achatius dan St Eustace (pemburu), St Pantaleon (tuberculosis), St Giles (epilepsi, sakit jiwa, dan kemandulan), St Cyriac (kerasukan setan), St Vitus (epilepsi), dan St Kristoforus (mereka yang bepergian). Kaum Dominikan Jerman menganjurkan penghormatan ini, teristimewa di Gereja St Blasius di Regensburg (± 1320).

Di samping itu, medali St Kristoforus dan patung serta medali mobil St Kristoforus masih dibuat dan digunakan oleh umat beriman hingga sekarang. Pesta St Kristoforus masih tetap dirayakan pada tanggal 25 Juli, dan teks Misa demi menghormati St Kristoforus dapat ditemukan dalam Misalle Romawi edisi 1962 yang masih berlaku untuk Misa Tridentine.
Kristoforus dikenal luas di kalangan umat sebagai penginjil dan martir. Kristoforus yang berarti Pemikul Kristusmati sebagai martir di Lycia, Asia Kecil pada masa pemerintahan kaisar Decius (249 - 251). 

Sebuah kisah kuno lain yang berkembang sekitar abad pertengahan tentang Kristoforus menyatakan bahwa di berasal dari Kanaan, Palestina. Perawakannya besar dan tinggi. Cita citanya ialah hanya mau melayani orang paling kuat dan berkuasa di dunia ini. Ia tahu bahwa raja adalah orang paling kuat dan berkuasa karena dikawali oleh banyak tentara yang terlatih. Oleh karena itu ia lalu menjadi pelayan sang raja. Tak lama kemudian, ia meninggalkan raja ini karena melihat bahwa raja bersama pengawalnya yang kuat perkasa itu takut kepada setan. Maka ia lalu mengabdi setan, yang dianggapnya paling kuat dan berkuasa di atas manusia. Suatu kali ia berpergian bersama setan. Di tengah jalan, setan tuannya itu gemetar ketakutan tatkala melihat sebuah salib yang ditanam di pinggir jalan. Kristoforus jengkel dan lalu pergi meninggalkan setan itu. 

Kristoforus kemudian mendirikan sebuah gubuk kecil di pinggir sebatang sungai, berdekatan dengan jalan penyeberangan yang banyak dilewati orang. Tugasnya di situ ialah membantu setiap orang yang mau menyeberang, namun takut akan derasnya aliran sungai itu. Kristoforus tidak takut karena badannya yang tinggi besar dan kuat. Suatu hari, datanglah seorang anak kecil meminta diseberangkan. Kristoforus segera mengangkat bocah itu dan memikulnya ke seberang. Semula bocah itu terasa ringan, lama kelamaan terus saja bertambah beratnya, sampai ia tak sanggup lagi meneruskan perjalanannya bersama bocah itu. Pada saat itulah, bocah itu berkata: Akulah Yesus, Tuhan semesta alam dan Raja yang paling kuat dan berkuasa. Hanya kepadaKu sajalah seharusnya manusia itu mengabdi.

Semenjak itu Kristoforus memutuskan untuk menjadi abdi dan pelayan Yesus. Ia bertobat dan pergi ke Lycia. Di sana ia mewartakan Injil dan mempertobatkan banyak orang sebelum kematiannya. Kristoforus menjadi pelindung para penziarah, terutama para pengendara kendaraan bermotor.


Sumber : indocell, ekaristi.org



7 comments: