Saturday, August 3, 2013

MENGENANG TERBUNUHNYA MGR. YOHANES ARTS MSC, PARA PASTOR MSC, PARA BRUDER MSC SERTA 10 ORANG BIARAWATI 30 JULI 1942.

Pernahkah anda tahu, bahwa di tanah Langgur Kei - Maluku Indonesia Timur,pernah berdiri sebuah kevikariatan besar setingkat Keuskupan Agung saat ini, bernama Vikariat Apostolik New Guinea ?

Vikariat ini didirikan pada tanggal 29 Agustus 1920 dan dipercayakan kepada tarekat Hati Kudus. Vikariat ini membawahi Maluku, Papua, Kepulauan Fiji dan Salomon serta Australia dan Selandia Baru. Vikariat ini dipimpin oleh Vikaris Apostolik Mgr Yohanes Arts, Msc, sebagai Vikaris pertama.
Dalam kepemimpinannya, Mgr Yohanes Arts Msc mendirikan tarekat Maria Mediatriks (TMM), sekolah-sekolah, rumah sakit dan pusat pertukangan dan perbengkelan. Beliau dikenal sebagai Vikaris yang baik dan ramah.

Tepat pada tanggal 30 Juli 1942, Mgr Yohanes Arts Msc, dibunuh secara kejam oleh tentara Jepang di pantai Langgur bersama 12 pastor, bruder Msc serta 10 biarawati.
Berdasarkan data yang di dapat, nama para pastor dan bruder yang dibunuh antara lain :



1. Pastor Hendricus Cornelssen Msc
2. Pastor Gerardus Berens Msc
3. Pastor Jacobus Akkermans Msc
4. Pastor Jacobus Ligtvoet Msc
5. Bruder Yohanes Joosten Msc
6. Bruder Andrianus Peeters Msc
7. Bruder Wilhelmus Houdjik Msc
8. Bruder Fransiskus Raaijmakers Msc
9. Bruder Wilhelmus de Rooy Msc
10. Bruder Yohannes van Schaik Msc
11. Bruder Theodorus Folkers Msc

Proses pembunuhan sangat kejam. Setelah mata mereka diikat dengan kain, mereka digiring ke pinggir pantai. Di tempat ini mereka ditembak mati. Sebelum ditembak, martir asal Kei-Maluku ini mengajak para martir yang lainnya untuk berdoa beberapa saat sebelum timah panas merenggut nyawa mereka. Vikariat yang dikenal sangat ramah ini berteriak dengan lantang:..."Untuk Kristus Raja kita".....kemudian serempak dijawab: ..."Jadilah !!!" .. Bbeberapa detik kemudian setlah letusan senjata tentara Jepang sunyi pun menyelimuti pantai itu dan darahpun berceceran.

Mereka telah tiada, tapi nama dan jasa mereka tetap kita hingga saat ini. Mereka menjadi teladan bagi kita dalam mengimani Kristus.

Bersama mereka, mari kita coba berdoa..."Untik Kristus Raja kita.....Jadilah !!!"....Amin


=====
Terima kasih untuk Bpk. Oka Ohoiulun Ohoiledjaan atas informasi awalnya.
Sumber cerita dan foto : note milik Maria Valent N, dengan narasumber cerita : Bpk Enrique.
Di edit ulang dan diposting oleh: Gereja katolik facebook fan page

1 comment: