Fans Katolik
Sarana berbagi informasi seputar Katolik.
Thursday, August 8, 2013
Para Martir di aceh
Mungkin di antara kalian tidak banyak yang mengetahui bahwa bumi Indonesia (tepatnya di Serambi Mekah NAD) pernah disiram oleh darah para martir: Dionisius a Nativitate dan Redemptus a Cruce. Keduanya sudah dibeatifikasi Paus Leo XIII pada tanggal 10 Juni 1900.
Siapakah Dionisius a Nativitate dan Redemptus a Cruce ?
Dionisius a Nativitate adalah nama biara dari Pierre Berthelot (Jr). Ayahnya seorang dokter dan kapten kapal. Karena itulah, Pierre tumbuh menjadi seorang pelaut ulung dan ahli navigasi. Sempat dibawa ke Jawa sebagai tawanan VOC Belanda, Pierre akhirnya bekerja pada AL Portugis di Malaka. Bahkan Raja Portugis menyebutnya sebagai “ahli navigasi dan pembuat peta Asia” yang luar biasa. Peta-peta laut yang dibuatnya amat terkenal, antara lain peta pulau Sumatera yang hingga kini disimpan di Museum Inggris.
Mengenal Bunda Theresa
Tanggal 26 Agustus 1910 di Skopje, Macedonia, Agnes Gonxha Bojaxhiu dilahirkan sebagai bungsu dari tiga bersaudara. Keinginannya menjadi seorang suster misionaris tumbuh saat Agnes muda bergabung dengan kelompok muda-mudi Sodality, yang dijalankan oleh seorang romo Yesuit di parokinya.
Pada usia baru genap 18 tahun, Agnes memutuskan bergabung dengan Institut SP Maria (yang dikenal sebagai Para Suster dari Loreto) di Irlandia, dengan nama biara: Suster Maria Teresa, guna mengenang St. Teresa dari Lisieux.
Desember 1929, Suster Teresa dikirim ke Kalkutta. Usai mengucapkan kaul pertamanya Mei 1931, Suster Teresa ditempatkan di komunitas Loreto Entally di Kalkutta dan ditugaskan untuk mengajar di sekolah putri St. Maria. Nama "Bunda Teresa" sendiri mulai melekat padanya
Pada usia baru genap 18 tahun, Agnes memutuskan bergabung dengan Institut SP Maria (yang dikenal sebagai Para Suster dari Loreto) di Irlandia, dengan nama biara: Suster Maria Teresa, guna mengenang St. Teresa dari Lisieux.
Desember 1929, Suster Teresa dikirim ke Kalkutta. Usai mengucapkan kaul pertamanya Mei 1931, Suster Teresa ditempatkan di komunitas Loreto Entally di Kalkutta dan ditugaskan untuk mengajar di sekolah putri St. Maria. Nama "Bunda Teresa" sendiri mulai melekat padanya
Penampakan mukjizat perawan tersuci Santa Maria di Akita, Jepang kepada Sr Agnes Sasagawa
Santa Bernadetha Soubirous, Pengaku Iman
Marie Bernadetha Soubirius lahir di Lourdes pada tahun 1884. Ia adalah anak sulung dari keluarga Francoius Soubirous, seorang pengusaha gilingan gandum yang jatuh miskin. Semasa remajanya, ketika berumur 14 tahun, ia sering sakit-sakitan sehingga tubuhnya tampak lemah dan gerakannya lamban. Meski demikian ia tetap bersikap ramah kepada semua orang.
Subscribe to:
Posts (Atom)