Saturday, August 3, 2013
"JERITAN BATIN SEORANG PUTRI"
"JERITAN BATIN SEORANG PUTRI"
Setelah misa pagi di sebuah "Kapel" di Manila-Filipina, aku kembali ke rumah. Kuaktifkan laptopku, lalu membaca tanggapan serta pesan teman-teman, baik di wallku maupun di beberapa group di mana aku biasanya memposting cerita dan renungan. Ada pesan yang menarik di inboxku dari seorang gadis, yang setelah kubalasnya, kumintah izin darinya untuk menuliskan kisahnya dalam tulisan berserakan yang Anda sedang baca sekarang ini.
Ia menulis:
"Romo, sy minta doain mama, papa, dan ade saya yg masih sering mengabaikan Misa di hari Minggu. Mrka sllu sibuk kerja. Hari ini saja, kita ga ke gereja karena mama, papa sibuk dgn urusan mereka msing2."
(Beragam pertanyaan berkecamuk di dalam pikiranku, tapi kucoba untuk menenangkan hati dan pikiranku untuk menjawab si gadis kecil ini)
Kepadanya kutuliskan yang ini:
Putriku yang terkasih...Aku akan mendoakan mereka.
Tapi, sadarlah akan yang satu ini: "Mungkin dan pasti engkau terlalu kecil untuk mengubah mereka tapi doa kecil dari hati tulusmu mampu menggerakkan Hati Allah, Bapamu yang Maha Besar itu untuk mengubah mereka.
Karena itu, tunjukkanlah bahwa engkau mencintai Tuhanmu lewat kerelaan untuk menghadiri misa setiap hari Minggu atau datang kepada-Nya setiap saat karena IA adalah Bapamu yang paling mengerti setiap keluhan dan jeritan batinmu. Doakan mereka dan percayalah bahwa Tuhanmu tahu yang terbaik dan terindah untuk mereka."
Pesanku untuk para sahabat yang membaca tulisan berserakan ini:
Kawan, anak adalah milik Allah, Bapa, Sang Pencipta.
Rahmat terbesar yang pernah Anda terima sebagai pasangan suami-istri adalah kehadiran putra-putrimu. Mereka dititipkan kepadamu untuk dijaga, dirawat bahkan agar dituntun jalan kepada Allah, Bapa, Sang Pemilik mereka.
Apakah tidak ada SISA WAKTU di dalam hidupmu saat ini untuk Tuhanmu bila engkau tak mampu MENYISIKANNYA untuk-Nya? Kuteringat teguran Yesus kepada para murid-Nya di taman Getzemani; "Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan-Ku?"(Mat.26:40). Kadang, di kala kita senang, kadang Tuhan kita lupakan, tapi di saat kita susah, sakit dan bersedih maka kita bahkan memaksa Tuhan untuk melepaskan kita dari semua penderitaan itu.
Kukatakan kepadamu; "Sekalipun menurut penilaian manusiawi kita, Tuhan mungkin tidak akan bangun seperti sahabat dalam Injil hari ini karena apa yang kita perbuat kepada-Nya, tapi karena Cinta dan Belas Kasih-Nya sebagai seorang Bapa yang Baik, maka Ia pasti akan menyapa dan menguatkanmu dalam setiap suka-duka hidup yang Anda alami sebagai putra-putri-Nya.
Hanya satu pesanku padamu; "Jangan biarkan putra-putrimu menjauh dari Tuhan, Sang Pencipta dan Pemilik mereka karena sikap dan tingkah lakumu di dalam masa pertumbuhan mereka," karena Ia sendiri pernah bersabda: "Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ditenggelamkan ke dalam laut."(Mat.18:6)
Aku hanya berharap semoga putra-putri kita tidak menjerit lagi mencari Tuhan mereka. "Kalaupun Anda tidak mampu menjadi sebuah jalan bagi mereka kepada Tuhan, maka jadilah tanda penunjuk ke sana, kepada Sang Ilahi, Bapamu dan Bapaku, Bapa kita semua.
Salam dan doa seorang sahabat untuk para sahabatnya,
Labels:
Embun Pagi
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment